Seperti yang kita tau, deterjen merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga yang cukup penting. Karena, deterjen merupakan sabun yang digunakan untuk mencuci pakaian kita. Lalu, pernahkah kalian mencuci pakaian kalian sendiri menggunakan detrjen ? Jika iya, tentu kalian pernah merasakan sensai sedikit panas ketika detrjen menyentuh air pertama kali.
Nah, dari kejadian tersebut, pernahkah kita memiliki rasa penasaran dan bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang membuat deterjen tersebut terasa panas saat menyentuh air ? Nah, jika kalian penasaran, yuk simak bahasan info-MNarik kali ini.
Perlu kalian ketahui, deterjen merupakan gabungan dari berbagai bagian bahan kimia. Seperti surfaktan yang merupakan bahan aktif, Builder yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi surfaktan untuk membersihkan. Filler yang digunakan untuk menambah kuantitas, dan zat aditif yang merupakan bahan tambahan. Seperti pewangi dan bahan lain.
Nah, bahan-bahan penyusun deterjen tadi merupakan bahan yang terbuat dari bahan kimia. Bahan-bahan tadi dicampur dengan takaran dan konsentrasi tang telah ditentukan. Sehingga dapat memebersihkan pakaian dengan cepat dan efisien.
Terkait rasa panas yang dihasilkan oleh deterjen, ternyata dihasilkan oleh zat surfaktan. Lebih spesifiknya adalah senyawa kimia Linier alkil benzene sulfonat yang memiliki konsentarasi sekitar 22-30% didalam sebuah deterjen.
Bahan lain yang juga terasa panas saat terkena air adalah natrium karbonat aray sodium karbonat. Bahan-bahan tadi menjadi panas karena adanya reaksi kimia saat mereka terkena air. Reaksi kimia tadi menghasilkan energi berupa panas tang kita rasakan tadi. Hal ini juga selaras dengan sifat reaksi kimia. Yang salah satunya menghasilkan energi panas.
Nah gimana ? Sudah terjawab kan temen-temen ? baik, sampai disini dulu bahasan kami kali ini. Jangan lupa baca bahasan menarik kami yang lain. Jangan lupa share juga ya. Terimakasih :)