Acara televisi (TV) adalah settingan.


Televisi atau yang lebih akrab disebut sebagai TV ini bisa dikatakan sebagai peralatan yang hampir wajib disetiap rumah dan keluarga. Karena dengan tv, kita bisa mengakses mendapatkan banyak informasi. Walaupun pada kenyataannya, tv lebih sering kita gunakan untuk mendapatkan hiburan.

Namun, pernahkah kita berpikir sedikit lebih kritis lagi tentang tanyangan atau acara yang ada ditelevisi tersebut ? Apa benar yang terjadi di televisi itu benar2 terjadi secara alami dan benar adanya ? Nah, bagi kalian yang penasaran, yuk kita simak bahasan info-MNarik kali ini.

Perlu kalian ketahui, jika televisi merupakan media yang banyak digunakan dan dilihat oleh orang indonesia. Hal tersebut sangat wajar bila produser sebuah acara televisi menginginkan hasil dan acara yang terbaik untuk dilihat jutaan orang yang menontonnya.

Sehingga, sangat wajar jika seorang produser menyetting dan mempersiapkan segala hal dengan matang untuk menghasilkan tayangan berkualitas dan menghibur para penontonnya. Terlebih lagi bagi acara atau program yang disiarkan secara live atau langsung. Dimana pengeditan dan pemotongan tayangan sangat sulit untuk dilakukan.

Selain dibuat settingan, biasanya acara dibuat untuk semeriah mungkin. Jadi, pembawa acara atau orang yang ada didepan kamera biasanya dituntut untuk tampil lebay dan ekspresif. Seperti acara makan-makan. Saat makan, biasanya pembawa acara akan melebay-lebaykan rasanya. Seperti rasa pedas dengan teriak-teriak, rasa enak dengan merem melek, dan sebagainya.

Kemudian ada pula adegan tengkar yang memang di atur adegannya. Seperti acara pencarian bakat. Untuk membuatnya lebih menarik, biasanya dibuat kejadian yang memancing amarah seseorang dan terjadilah konflik. Namun tidak melulu dengan kejadian konflik. Bisa saja beraneka ragam tergantung produser dan tim kreatif acara tersebut.

Intinya. Kebanyakan acara TV memang settingan atau di susun kejadiannya untuk membuat tayangan menjadi menarik dan menghibur para penontonnya. Jadi, kita harus lebih peka dan realistis terhadap setiap tayangan televisi. Sehingga nantinya kita bisa tau kalau itu wajar atau hanya settingan belaka. Namun, ada juga tayangan yang memang berdasarkan fakta. Seperti acara berita. Ya, walaupun ada juga unsur yang di lebih-lebihkan hingga menghasut penontonnya.

Baik, sampai disini dulu bahasan kami kali ini. Semoga apa yang telah kita bahas diatas dapat bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa baca bahasan menarik kami yang lain. Share juga ya temen-temen. Terimakasih :)

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *